HALLOUP.COM – Sebagai Calon Presiden 2024, Prabowo Subianto berhasil memimpin hasil data ekspos tertinggi, sebesar 39 Persen.
Demikian hasil riset mengenai mahadata dan pemantauan media oleh PoliEco Digital Insights Institute (Pedas).
Direktur Pedas Anthony Leong menyampaikan hal itu dalam rilis Riset Big Data Pergerakan Suara Pemilih Kandidat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 di Menara 9, Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Prabowo Subianto teratas dengan 39 persen, Ganjar Pranowo 33 persen, dan Anies Baswedan 28 persen,” kata Anthony Leongj dalam konferensi persnya.
Anthony Leong menyebutkan Prabowo Subianto memimpin data ekspos tertinggi sebagai capres dengan perolehan 39 persen atau 79.721 data.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Survei LSI Denny JA: Pengguna Facebook dan YouTube Condong Pilih Prabowo Subianto Presiden 2024
Disusul Ganjar Pranowo sekitar 33 persen atau 68.792 data dan Anies Baswedan sebanyak 28 persen atau 57.502 data.
Baca Juga:
Seluruh ABK Kapal Malaysia Ditangkap KKP di Selat Malaka, Kerugian Negara Capai Rp19,9 Miliar
Prabowo Subianto dan Emmanuel Macron Jalin 21 Kesepakatan untuk Masa Depan Bersama
Indosat Ooredoo Hutchison Umumkan Susunan Baru Komisaris dan Direksi Tahun 2025 di RUPST 2025
Tidak hanya itu, Pedas juga melihat sentimen capres pada Pemilu 2024.
Anthony Leong mengungkapkan bahwa Prabowo Subianto memiliki sentimen negatif sejumlah 14 persen atau 11.001 data, positif 71 persen atau 58.450 data, dan netral 15 persen atau 10.270 data.
Selanjutnya, Ganjar Pranowo memiliki sentimen negatif mencapai 20 persen atau 14.048 data, positif dengan 63 persen atau 43.609 data dan netral 17 persen atau 11.135 data.
Anies Baswedan memiliki sentimen negatif hingga 33 persen atau 16.195 data, positif sebanyak 49 persen atau 32.560 data, dan netral 18 persen atau 8.747 data.
Baca Juga:
Kasus Chromebook Kemendikbud, Dua Eks Stafsus Diperiksa dan Nadiem Makarim Terancam Diperiksa
Menteri Pertanian Amran Sulaiman: Indonesia Prioritaskan Stok Dalam Negeri Sebelum Ekspor Beras
DPR RI Soroti Dampak Tambang Nikel di Kawasan Raja Ampat, Evaluasi Izin Jadi Prioritas Utama
Mereka menggunakan metode analisis data dan pendekatan ilmiah untuk menyelidiki dan menganalisis pergerakan suara pemilih.
Tidak hanya itu, sambung Anthony Leong, pihaknya pun mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk survei opini publik, analisis media sosial, berita, dan artikel.
“Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang lebih baik”.
“Tentang preferensi dan motivasi pemilih dalam mendukung atau menolak kandidat calon presiden dan wakil presiden,” pungkas Anthony Leong.
PoliEco Digital Insights Institute menyelenggarakan riset big data dan media monitoring Pemilu 2024 dengan menggunakan Tools Menara Digital Monitoring pada periode 1 Mei hingga 30 Juni 2023.***