HALLOUP.COM – Portal berita umum sering kali dianggap kurang menarik oleh beberapa orang.
Namun demikian berapa portal berita tetap menyediakan konten yang berkualitas dan terpercaya.
Di bawah ini adalah tujuh alasan mengapa portal berita umum kurang menarik, yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Sensasionalisme berlebihan
Banyak portal berita umum cenderung menggunakan judul-judul yang berlebihan, berlebihan, dan kontroversial untuk menarik perhatian pembaca.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Prabowo Subianto Sambut Kedatangan Presiden Jokowi Saat Kunjungan Kerja di Malaysia
Ini seringkali menghasilkan pemberitaan yang tidak seimbang dan fokus pada hal-hal yang mengejutkan daripada memberikan informasi yang berimbang dan mendalam.
Baca Juga:
Undangan G7 Terlambat, Prabowo Tetap ke Rusia dan Singapura
Kunjungan Prabowo ke Singapura Diteguhkan dengan Sambutan Kenegaraan
Menjaring Uang Asing Lewat Berita: Strategi Baru Indonesia Melalui Indonomics.com dari IMC
2. Kurangnya variasi topik
Portal berita umum cenderung memprioritaskan berita-berita sensasional atau populer, seperti gosip selebriti, skandal politik, atau berita kriminal.
Hal ini menyebabkan kurangnya variasi topik yang dibahas, sehingga mengabaikan isu-isu penting yang mungkin tidak sepopuler tetapi memiliki dampak yang signifikan.
3. Kekurangan analisis mendalam
Baca Juga:
Polisi Selidiki Kematian Tahanan di Dalam Sel Polresta Kasus Pencabulan, Diduga Dikeroyok Sesama Nap
Pemilu Internal PKS: Sohibul Iman dan Al Muzammil Yusuf Terpilih Sebagai Pimpinan Tertinggi Partai
Banyak portal berita umum lebih condong pada memberikan berita singkat dan seringkali hanya memberikan informasi permukaan.
Ini membuat pembaca kesulitan memahami konteks yang lebih luas dan implikasi dari suatu peristiwa.
Analisis yang mendalam dan latar belakang yang lebih komprehensif seringkali kurang diberikan.
4. Perilaku clickbait
Beberapa portal berita umum menggunakan taktik clickbait untuk menarik perhatian pembaca.
Mereka menggunakan judul yang menarik tetapi sering kali mengecewakan dalam isi berita sebenarnya.
Baca Juga:
Diana Kusumastuti Diperiksa Kejaksaan Terkait Proyek Rp430 Miliar Rumah Eks Pejuang Timor Timur
Hal ini merugikan pembaca yang berharap untuk mendapatkan informasi yang bermutu.
5. Bias dalam pemberitaan
Portal berita umum kadang-kadang menderita dari bias dalam pemberitaan mereka.
Mereka mungkin memiliki kepentingan tertentu atau terpengaruh oleh pendapat pemiliknya.
Hal ini dapat mengarah pada pemilihan berita yang tidak objektif dan menyebabkan informasi yang tidak akurat atau manipulatif.
6. Banjir informasi rendah kualitas
Di era digital, informasi mudah diakses dengan cepat dan dalam jumlah yang besar.
Sayangnya, banyak portal berita umum tidak menyaring atau memverifikasi dengan baik berita sebelum dipublikasikan.
Ini mengakibatkan munculnya informasi palsu, tidak akurat, atau tidak diverifikasi yang dapat menyesatkan pembaca.
7. Kekurangan interaksi dan partisipasi
Portal berita umum sering kali hanya memberikan pengalaman pasif kepada pembaca.
Mereka tidak mendorong partisipasi aktif, diskusi, atau pemikiran kritis dari pembaca.
Hal ini dapat membuat pembaca merasa kurang terlibat dan terbatas pada paparan satu sisi dari suatu berita.
Namun, penting juga diingat bahwa tidak semua portal berita umum memiliki kekurangan-kekurangan ini.
Penting untuk mencari portal yang berkomitmen pada keberimbangan, akurasi, dan menyediakan informasi yang bermanfaat dengan analisis yang mendalam.***