HALLOIDN.COM – Voxpol Center merilis survei nasional jelang Pilpres 2024, Selasa (15/8/2023).
Hasilnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto unggul atas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam semua simulasi capres.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago membeberkan empat simulasi capres di mana Prabowo selalu kokoh bertengger di puncak klasemen.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Elektabilitasnya bahkan terpaut cukup tebal dengan Ganjar yang menempati urutan berikutnya. Selisih suara mereka mencapai 6-18%.
Baca artikel lainnya di sini: Elektabilitas Prabowo Subianto Selalu Unggul Duet dengan Siapapun, Tertinggi dengan Erick Thohir
Pada simulasi lima capres, elektabilitas Prabowo memimpin dengan perolehan 36,1% suara.
Ganjar tertinggal jauh kendati menduduki kedua. Ia hanya mendapat 28,4% dukungan.
Baca Juga:
Seluruh ABK Kapal Malaysia Ditangkap KKP di Selat Malaka, Kerugian Negara Capai Rp19,9 Miliar
Prabowo Subianto dan Emmanuel Macron Jalin 21 Kesepakatan untuk Masa Depan Bersama
Indosat Ooredoo Hutchison Umumkan Susunan Baru Komisaris dan Direksi Tahun 2025 di RUPST 2025
Pada simulasi empat dan tiga nama capres, Prabowo juga unggul.
Sebanyak 36,5% masyarakat mantap mendukungnya sebagai capres.
Angka tersebut selisih sekitar 6% dari Ganjar yang mesti puas dengan 30,4%.
“Kalau kita uji tiga nama ini, maka Pak Prabowo masih unggul sebesar 36,5%. Diikuti oleh Mas Ganjar 30,4% dan Pak Anies 26,4%,” jelas Pangi.
Baca Juga:
Kasus Chromebook Kemendikbud, Dua Eks Stafsus Diperiksa dan Nadiem Makarim Terancam Diperiksa
Menteri Pertanian Amran Sulaiman: Indonesia Prioritaskan Stok Dalam Negeri Sebelum Ekspor Beras
DPR RI Soroti Dampak Tambang Nikel di Kawasan Raja Ampat, Evaluasi Izin Jadi Prioritas Utama
Elektabilitas Prabowo pun kian meroket ketika dihadapkan secara head to head dengan Ganjar.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menyentuh angka 53,2%. Sementara Ganjar hanya memperoleh 34,3%.
“Pada simulasi ini, Prabowo unggul berhadapan dengan Ganjar dengan selisih elektabilitas 18,9%,” tutur Pangi.
Voxpol center melakukan survei sepanjang 24 Juli-2 Agustus 2023. Survei ini melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi Indonesia.***