HALLOUP.COM – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang kini menjadi Wakil Ketua Umum Partai Golkar mengungkapkan salah satu alasan dirinya bergabung dengan partai tersebut.
Ridwan Kamil menyatakan seorang pemimpin tidak boleh melakukan upaya-upaya untuk membeli kecintaan rakyat.
“Karena menjadi pemimpin itu jangan dimulai dari niat membeli kecintaan rakyat, membeli kepercayaan rakyat,” ujar Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
”Pesan tersirat dari Ketua Umum Airlangga Hartarto yang menguatkan lagi bahwa Golkar itu partai tengah dan juga partai tanpa mahar,” imbuhnya.
Ridwan Kamil mengungkapkan hal itu pula yang menjadi salah satu alasan untuk memutuskan bergabung dengan Partai Golkar.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Bersikap Tegas Soal Rusia – Ukraina, Prabowo Minta Negara-negara Lainnya Ikut Cari Resolusi Perdamaian
”Kalau proses politik harus selalu dimulai dari beli-membeli, saya kira perjalanan kepemimpinan siapa pun itu nanti, pasti tersandera oleh niat awal yang kurang baik,” katanya menegaskan.
Baca Juga:
Waspada Modus Penipuan Lowongan Pekerjaan Mengatasnamakan PT Sumbawa Timur Mining
Rel Angka dan Asa: Pendapatan KAI Tembus Rp35,9 Triliun
Stok Beras 4 Juta Ton, Inflasi Pangan Terkendali 2,31 Persen
Dia menjadi bagian keluarga besar partai berlambang pohon beringin itu tanpa mahar apapun.
Menurut dia, proses politik yang dimulai dengan praktik mahar politik bakal menjadi beban.
Dia dan Partai Golkar tegas menolak praktek mahar politik, kata Ridwan Kamil usai mengikuti rapat kerja nasional (Rakernas) di DPP Golkar, Jakarta, Minggu, 4 Juni 2023.
Melalui pemilu serentak tahun depan, dia berharap besar akan lahir pemimpin-pemimpin yang bekerja total untuk kepentingan rakyat.
Baca Juga:
4 Bahan Dapur Ampuh Samarkan Pigmentasi Bibir Secara Alami
Senyum Cerah di Tengah Tren Minum Kopi: Tiga Pasta Gigi Pilihan
Lanjutkan Kesuksesan 2024, Program SPHP Jagung Kembali Digulirkan
”Mari berdoa demokrasi ini menghasilkan seleksi calon-calon legislatif, pemimpin-pemimpin daerah, sampai presiden yang berintegritas dan jadi harapan masa depan Indonesia,” harap Emil sapaan akrabnya.***